Saturday, March 19, 2011

For Whom? For What?

Harini daku bercanda bersama Si Buah Hati ke Hot Air International Ballon Festival..
Beberapa kumpulan muda berkelompok berpeleseran di sana sini..
Riang gembira mengilai melompat sana sini..
Lalu Buah Hati bertanyakan, apa motif mereka?
Made me think...
For whom do we live for?
For what do we life for?

For me..
ini untuk masa depan daku,bukan untukku..
tapi untuk anak-anak daku dan keturunan ku kelak..
Agak susah orang nak memahami dan cuma sesetengah sahaja yang akan faham kenapa di awal usia muda.
Bagi sesetengah pemuda pemudi yang anggap waktu muda adalah untuk berseronok waktu tu adalah waktu untuk kita enjoy,kawan-kawan dan enjoy sampai pagi.
Yes. Itu yang daku fikirkan pada zaman jahiliyah.

Tapi bagi sesetengah pemuda dan pemudi yang bertungkus lumus belajar,berusaha mencari ilmu dan siang malam berusaha untuk perbaiki diri,mereka adalah insan yang memikirkan masa depan,lebihnya bukan untuk diri sendiri,tapi untuk membalas jasa ibu bapa,bakal anak2,bakal keluarga dan seterusnya legacy mereka.

Semalam adalah masa lepas ,Hari ini adalah masa depan mu..
Take care of it ,dont lose it because time will slowly consume all the effort that we have made.
We're not prince of persia who have the dagger of time and sand of time..
tidak akan ada istilah berpatah balik..
once the road has been taken,there's no turning back..
Ini itu adalah pengalaman kehidupan daku di masa lampau

Di depan ada dua batang jalan,satunya telah terang disulami cahaya lampu dan lampu neon sehinggakan malam terasa siangnya,dan satu lagi gelap hanya disirami cahaya bulan,dan kita tahu di jalan tu ada halangannya,kayu dan ranting reput yang akan melukakan kaki,hantu dan syaitan yang akan menghalang jalan kita.Sebaliknya di jalan yang terang tu,tanpa ada halangan..

Bagi manusia yang bijak,tentulah dia akan memilih jalan yang terang tu,kan senang..tapi bagi manusia yang bijak dan berfikir,dia akan memilih jalan yang hanya diterangi cahaya bulan..why?

Jalan yang terang,dihujungnya adalah kejayaan,sama dengan jalan yang gelap tu,dihujungnya kejayaan..
tapi yang membezakan,jalan yang mana akan mendewasakan diri si pengembara dan menyiapkan dirinya untuk masa depan yang penuh rintangan...

“Sesungguhnya Kami telah mengilhamkan kepada jiwa itu dua jalan yaitu jalan kefasikan dan jalan ketaqwaan.” (Asy Syam: 8)

Dalam ayat yang lain Allah menegaskan, “Mereka mempunyai hati, tetapi tidak untuk memahami ayat Tuhan, mereka mempunyai mata tapi tidak untuk melihat, mereka mempunyai telinga tetapi tidak untuk mendengar. Mereka itu seperti binatang bahkan lebih sesat dari binatang. Itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A'raf:179).

Keluarnya si bijaksana dari jalan yang terang disulami kejayaan tapi mampukah dia menghadapi masa2 depan nya?hari tidak akan sentiasa cerah..janji Allah akan memberi ujian kepada setiap manusia.

Keluarnya si bijaksana dan pemikir dari jalan yang gelap itu dengan penuh kejayaan,t api luka-luka di badannya dan peluh menitik-nitik..
Baginya halangan yang di depannya nanti bukanlah lagi sebagai halangan..
Cuma ujian kecil untuk dirinya,kerana jalan yang gelap tu lah yang telah mematang kan hidupnya...
Yang menjadikan nya sebagai seorang yang bergelar insan..

Of course, hidup ini bukan hanya untuk kehidupan dunia.
Allah mengajarkan kepada kita bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk menuju kepadaNya..
Dan untuk memudahkan hal itu maka Allah membekalkan jiwa yang bertaqwa dan akal untuk memikirkan, mengkaji dan memilih..
Kemudian kembali kepada masing-masing individu untuk memilih tujuan hidupnya, menuju Allah atau mengikuti hawa nafsunya.

Ibarat orang di perantauan, pasti kita semua ingin kembali dengan selamat ke kampung halaman. Tentunya tidak ada sesiapa pun yang ingin tertinggal selamanya di perjalanan hanya disebabkan terkeliru dalam menentukan mana jalan mana tujuan. Astaghfirullahaladzim.

Thursday, March 10, 2011

Pembeza Hak & Batil

Maaf..
Sometimes I forgot that my blog is private and I have all kinds on readers.
Last month my posts were almost about my kejahilan time.
And a few posts back were about love stories.
Being a bit selfish of myself.
Seriously I have no intention to hurt or make anyone jealous by my words but all of it was just an explanation of why things happened and things my heart mumbled as well a seek of being understood.

As of this post, this will be a little bit more serious.
Things that sometimes that not we do not know, but we tend to neglect it.

Al - Quran.
Our love letters from the true Lover.
Our light of guidance.
Our life dictionary.
Our rules & regularization.
Our medicine of sadness.
Our teacher of prayers.
Our sickness cure.
Our news of happiness.
Our rewards.

It is The Furqan that always gives us a reminder and link us to Allah.
It is The Furqan, the fastest broadband and wireless to Allah.

Wait a second. I don't come up this topic on my own. This topic was given to me when I went for a liqo' 2 night ago. And it makes me really think hard! And hell yeah, I go for liqo' or the common word use is USRAH. And what is wrong of me, the naughty girl, the kasar girl, the bajet baik girl or the social girl going for liqo'? Dah tu kalau mati kejap-kejap lagi, takkan tak bawa bekal untuk kubur?? duhhh~ haha ;p


OK. Generally, how can you relate Al - Quran to your daily life?
Me, myself. I am not good at all reciting it in Arabic. Still merangkak.
But with all tafsirs/translations all, it shouldn't stop us of learning and understand the letters send to us.

It makes me think, if we can update our blog, our post/wall in Facebook, our status in twitter at most is everyday (tu tak termaksuk yang almost every hours and minutes), sms-ing our beloved one (parents, siblings, friends & gf/bf), how about Allah?

How about Allah?
Why not doing it To ALLAH, Because of ALLAH and With ALLAH?

Nah, here comes the issue.
Our BRAINS know what is right and what is wrong.
But it is our HEART that keeps on denying it!

Couldn't believe it?
Simple... I give an example.

We know that tinggalkan solat and tak solat is berdosa or tidak berkat melewatkan solat.
Who does not know that? Each muslim know that and we know the consequences.
But, we still doing it, don't we? Masih lagi liat subuh or ada yang tidak solat langsung.

Isn't it in the Al - Quran already stated that?
We know it, aren't we?
It is our heart kan?
That's why..

Pause here! I'm not saying I'm all good either. But these are all what I've been thinking and I want to share. I always believe of being moderate. Kiranya, bab-bab dunia kena pandai, bab-bab akhirat pun kena pandai juga. :)


Yeah. Most of us. Has a heart problem. We refuse to listen what have been told to us. We tend not to forgive others just because they make us hurt. We always see the other side of kindness. We tend to boost up our ego. And there are a lot more.

That is why we need Al-Quran to cure it. Let's free out our hearts from aching.
Let's our heart differentiate the Hak and the Batil by Al-Quran.
We never know when Allah is going to send Izrail to us.
But when Izrail comes, of course we want it to be easy isn't it? :)